Kau ajak aku ke kotamu.
Terasa asing. Pilu.
Satu dua sudut tampak ramah
Tulus. Seperti hatimu.
Dalam ketakutanmu ada gelora :
Bayangan kelam dan cinta abadi
“Untuk itu aku disini.”
Di sisimu aku berbaring
Mengusir lara dalam nurani,
Lewatkan sepi.
Hujan pun mulai mengusik keramaian
Namun tenteram.
Mengantar kotamu jauh
Dari tatap. Aku pulang.
Dan sepi bukan lagi milik kita.
Makassar, 7 Mei 00; Minggu 13:00
2 komentar:
Wah.., bu Sari Berbakat sekali membuat puisi.
Trimakasih Ms. Resty. Ini baru coba2 buat blog. Pengennya blog-nya bisa se-keren punya Ms. Resty:)
Posting Komentar